Perpus I’anah - Perpustakaan sekolah merupakan salah satu fasilitas sekolah yang harus selalu dijaga kebersihannya. Hal tersebut penting dikarenakan perpustakaan sekolah menjadi salah satu fasilitas yang menjadi layanan umum bagi seluruh civitas akademika.
Menjaga kebersihan perpustakaan sekolah pastinya berbeda di setiap sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari ukuran ruang perpustakaan sekolah yang berbeda di setiap sekolah. Mulai dari 56 meter persegi hingga 160 meter persegi, atau bahkan ada yang lebih dari ukuran tersebut.
Kali ini penulis akan membagikan tips membersihkan Ruang Perpustakaan dalam perspektif Perpustakaan I’anah Cebolek Margoyoso Pati.
1. Pindahkan Koleksi Perpustakaan ke Luar Ruangan atau Tempat Lain yang Aman
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memindahkan koleksi perpustakaan ke luar ruangan atau ke tempat lain yang aman. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari debu atau kotoran lain saat membersihkan ruang perpustakaan.
Tentunya kuantitas atau jumlah koleksi perpustakaan dan jumlah sumber daya manusia juga mempengaruhi.
Semakin banyak koleksi perpustakaan, maka semakin banyak pula tenaga yang dibutuhkan. Jika semakin banyak koleksi perpustakaan yang akan dipindah ke ruang lain tetapi tidak diimbangi dengan tenaga manusianya, maka dibutuhkan tenaga ekstra yang harus dikeluarkan.
Jika memang dirasa tidak mampu memindahkan semua koleksi pepustakaan maka bisa dilakukan dengan memilih koleksi yang rawan rusak apabila terkena kotoran. Selain itu juga bisa memprioritaskan koleksi yang sangat penting, tapi bukan berarti ada koleksi perpustakaan yang tidak penting, akan tetapi tergantung kondisi dan situasi.
2. Lakukan Pembersihan Ruangan Mulai dari Tempat Paling Atas
Pada umumnya kotoran yang muncul di ruang perpustakaan adalah debu dan bekas rumah laba-laba atau dalam bahasa jawa biasa disebut dengan sawang. Jenis kotoran tersebut tentunya sangat ringan dan mudah terbang ke segala arah.
Jika saat membersihkan kotoran tersebut dari tempat yang lebih tinggi, seperti langit-langit dan dinding pada ruang perpustakaan, maka berpotensi mengotori tempat di bawahnya, seperti rak buku, almari, meja dan kursi.
Jika tempat di bawah langit-langit tersebut sudah dibersihkan, akibatnya akan kotor lagi dan harus mengulang pembersihan kembali.
Oleh karena itu meskipun sederhana tetapi langkah ini merupakan hal yang penting ketika sedang membersihkan ruang perpustakaan.
Alat-alat yang biasa digunakan untuk membersihkan bagian langit-langit adalah sapu khusus pembersih langit-langit, sulak atau kemoceng.
3. Lakukan Penyiangan atau Weeding Koleksi Perpustakaan Sesuai Kondisi atau Keadaan
Dalam dunia perpustakaan, penyiangan atau weeding adalah hal yang mungkin menjadi salah satu kegiatan berat dalam aktivitas perpustakaan.
Bahkan di perpustakaan tertentu, penyiangan sampai diberikan waktu khusus pada tahun tertentu dengan melibatkan panitia khusus pula.
Akan tetapi kembali kita dihadapkan pada kondisi perpustakaan yang sangat dinamis. Tidak semua penyiangan dilakukan setahun sekali. Adakalanya pada kasus tertentu, penyiangan harus dilakukan saat dirasa ada kesempatan atau momen tertentu pula.
Hal tersebut mengingat dan menimbang dengan dinamika keadaan. Jika memang dirasa saat menjelang libur panjang sekolah berakhir dan sedang melakukan pembersihan ruang perpustakaan, maka keputusan yang bijak jika sekalian melakukan penyiangan.
Penyiangan tersebut juga dilakukan berdasarkan jumlah, kondisi, dan keadaan koleksi perpustakaan. Banyak sedikitnya dan rusak ringan atau parahnya koleksi perpustakaan, serta lama sedikitnya waktu yang dipunyai, menjadi faktor penting untuk menentukan apakah penyiangan dilakukan secara menyeluruh atau sebagian.
Saat melakukan penyiangan, perkiraan petugas perpustakaan atau pustakawan dalam menentukan kelayakan koleksi perpustakaan apakah masih layak atau tidak layak juga menjadi pertimbangan. Tentunya untuk menentukan nilai kelayakan koleksi perpustakaan tersebut juga melihat ketersediaan alat penyiangan yang dimiliki perpustakaan.
Mengingat tujuan utama dari tulisan ini adalah membersihkan ruang perpustakaan, maka kebersihan ruang perpustakaan menjadi fokus utama. Akan tetapi jika dilakukan berbarengan dengan penyiangan, dan kondisi alat penyiangan serta waktu yang terbatas, maka dapat dilakukan pemilahan dengan menyimpan ke tempat atau ruang lain untuk menyimpan koleksi perpustakaan yang dirasa rusak tapi masih berpeluang bisa diperbaiki dikemudian hari.
4. Tata Ulang Desain Tata Letak Koleksi dan Alat di Ruang Perpustakaan
Ketika proses membersihkan ruang perpustakaan telah selesai, biasanya akan terdapat free space atau ruang kosong yang baru. Hal tersebut berlaku apabila saat melakukan pembersihan juga melakukan penyiangan koleksi perpustakaan.
Jika terdapat space kosong baru, maka kesempatan kita untuk menata ulang dekorasi atau desain tata ruang perpustakaan terbuka lebar..
Space kosong baru tersebut mungkin bisa digunakan untuk menambah ruang baca bagi pemustaka atau pengunjung perpustakaan. Karena menurut penulis, ruang baca adalah salah satu fasilitas perpustakaan yang menjadi prioritas agar perpustakaan menjadi lebih hidup dan bernilai guna lebih maksimal.
Selain itu, space kosong yang baru terbentuk setelah dilakukan pembersihan ruang perpustakaan juga bisa digunakan untuk menata ulang letak koleksi berdasarkan jenis koleksi dan minat pengunjung terhadap koleksi perpustakaan. Selebihnya space kosong bisa digunakan sesuai kebutuhan masing-masing perpustakaan.
5. Jaga Kebersihan Ruang Perpustakaan Secara Berkala
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa merawat lebih sulit daripada mengobati. Ungkapan tersebut juga berlaku untuk Perpustakaan. Setelah selesai dilakukan pembersihan ruang perpustakaan, maka hal penting yang harus dilakukan adalah menjaga ruang perpustakaan agar tetap bersih dan nyaman.
Tentunya hal tersebut menjadi tanggung jawab dan tantangan yang memang harus dihadapi oleh setiap petugas perpustakaan. Kondisi mengenai kebersihan ruang perpustakaan menjadi pandangan pertama yang akan dinilai oleh siapapun yang berkunjung ke perpustakaan, bahkan oleh petugas perpustakaan itu sendiri.
Biasanya di perpustakaan sekolah peran aktif siswa melalui OSIS memiliki program kerja membantu aktivitas perpustakaan sekolah. Hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh petugas perpustakaan untuk dilakukan kerjasama dalam merawat ruang dan koleksi perpustakaan.
Demikianlah tulisan dari penulis tentang Tips Membersihkan Ruang Perpustakaan Sekolah Setelah Libur Panjang. Tentunya ini berdasarkan sudut pandang subjektif penulis. Setiap perpustakaan sekolah pastinya memiliki dinamika aktivitas perpustakaan yang berbeda.
Silahkan digunakan apabila dirasa sesuai dengan kebutuhan, dan bisa dijadikan wawasan. Semoga bermanfaat untuk kemajuan perpustakaan bersama.
Penulis: Masudi, S.Hum. – Pengelola Perpustakaan I’anatut Thalibin Cebolek, Pati

0 Komentar