Upaya Perpustakaan I’anah Dalam Menanamkan Budaya Baca

E-Buletin Perpustakaan I'anah

Edisi III, Sabtu 29 Januari 2022


E-Bulletin Perpus I'anah - Perpustakaan sekolah merupakan salah satu pilar penting terhadap proses pembelajaran di sekolah yang bersifat aktif dan dinamis. Dikatakan aktif dan dinamis karena perpustakaan berguna bagi peserta didik dalam rangka melengkapi bahan-bahan yang akan diterima di dalam kelas. 


Melalui perpustakaan sekolah, diharapkan pemustaka dapat saling tukar-menukar informasi, memperkaya wawasan dan pengalaman serta saling memperoleh nilai tambah untuk mengembangkan kreatifitas lewat variasi koleksi bahan bacaan ataupun fasilitas perpustakaan lainnya. Selain itu, melalui peranan perpustakaan juga diharapkan agar penemuan dan pemikiran baru dengan cepat menjadi “milik bersama”.


Dalam gerakan perpustakaan dikatakan bahwa membaca bersama adalah gerakan membaca bersama-sama, menghilangkan batas antar anggota masyarakat dalam membaca, dan mengembalikan fungsi perpustakaan sebagai tempat ke mana seseorang dapat memperoleh kembali haknya untuk membaca buku yang ingin dibacanya. 


Berdasarkan latar belakang tersebut, Perpustakaan I’anah berupaya untuk memaksimal keberadaan perpustakaan sekolah dalam menanamkan budaya membaca peserta didik melalui koleksi perpustakaan.


Perpustakaan I’anah memposisikan diri secara dua pandangan dalam mengaitkan antara membaca dan kunjungan ke perpustakaan.


Pertama, Perpustakaan I’anah Berupaya Menjadi Institusi Budaya

Yaitu sebuah tempat kemana seseorang berkunjung untuk mengembangkan dan memelihara budayanya, dalam hal ini budaya berbasis tulisan.


Untuk dapat menjadi institusi budaya seperti ini, perpustakaan harus menjalankan fungsi memproduksi, menjaga dan menyebarluaskan nilai-nilai budaya membaca.


Upaya yang dilakukan adalah perpustakaan dikelola lebih maksimal sebagai wadah membaca, agar keluar dari stigma perpustakaan hanya sebagai tempat menyimpan buku, dan pustakawan tidak memposisikan diri sebagai fasilitator penciptaan nilai-nilai keberaksaraan.


Kedua stigma tersebut sering disebut sebagai perpustakaan hanya sebagai pelengkap dalam arti hanya sebagai pendukung teknis dari suatu institusi.


Kedua, Perpustakaan I’anah Berupaya Menjadikan Koleksi Perpustakaan Berfungsi Memori Kolektif

Yaitu sebuah kenangan bersama yang digunakan oleh peserta didik untuk mempertahankan warisan kebudayaan.


Agar dapat menempati posisi seperti ini, maka Perpustakaan I’anah berupaya menyediakan koleksi yang dipercaya oleh pemustaka, dan secara bertahap mengembangkannya.


Ada yang mengemukakan bahwa urat nadi pendidikan di sekolah adalah buku. Karena dalam sebuah buku dikaji dalam berbagai sudut pandang. Hal inilah membuat anak-anak yang gemar membaca terpicu untuk lebih memiliki kasih sayang dan dapat memahami pandangan orang lain. Dan koleksi buku tersebut dapat diperoleh, dimanfaatkan lewat perpustakaan sekolah.


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya peserta didik yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca di perpustakaan. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa mendatang.


Oleh sebab itu maka minat baca peserta didik harus terus ditingkatkan agar membaca menjadi suatu kebutuhan yang tidak terpisahkan dengan kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya.


Dengan terbangunnya kesadaran seperti itu, memungkinkan peserta didik lebih kreatif dan tidak canggung lagi terhadap perkembangan kehidupan yang ada.


Semoga Perpustakaan I’anah mampu berperan aktif dalam melahirkan kreatifitas, ide, tertanam minat membaca, kebiasaan membaca dan pada muaranya menjadi budaya membaca. Amin.


Penulis: Masudi, S.Hum.



Pendaftaran Peserta Didik Baru I'anah 2022/2023

Jenjang: RA - MI - MTs - MA

Pendaftaran: Klik Disini


0 Komentar